SHTERATEPONOROGO.OR.ID: Perjalanan panjang para atlet Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Cabang Ponorogo Pusat Madiun kembali membuahkan hasil manis. Dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025, SH Terate berhasil menyumbangkan dua medali emas dan satu medali perunggu untuk Kabupaten Ponorogo di cabang olahraga pencak silat.
Meski perolehan tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, semangat dan kontribusi SH Terate tetap menjadi salah satu pilar penting bagi pencapaian KONI Ponorogo.
Pada Porprov 2023 lalu, SH Terate berhasil membawa pulang dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu, menempatkan Ponorogo di posisi empat besar.

Ketua Koni Kabupaten Ponorogo, Sugiri Heru Sangoko (kiri) bersama Ketua Harian Koni H. Sumani (kanan) dan Dinika Nur Afina Atlet Pencak Silat SH Terate peraih medali emas (tengah).
Sementara tahun ini, dua emas dan satu perunggu dari SH Terate tetap menjadi bagian penting dari target kenaikan perolehan medali Ponorogo secara keseluruhan.
“Alhamdulillah, meskipun persaingan di cabor pencak silat tahun ini semakin ketat, kami tetap bisa memberikan dua emas bagi Ponorogo. Ini menjadi cabor penutup yang mampu memberikan kontribusi signifikan untuk capaian KONI,” ujar Kang Mas Muhammad Hariadi, Manager Tim SH Terate Cabang Ponorogo, Minggu (6/7/2025).
Menurut Kang Mas Hari, persiapan atlet dalam Proprov kali ini sekitar 6 bulan. Selain itu, keberhasilan atlet SH Terate tidak lepas dari kekompakan dan komunikasi yang baik antara atlet, pelatih, serta dukungan penuh dari berbagai pihak, mulai dari tingkat ranting hingga cabang.
“Kunci kesuksesan itu konsistensi, kekompakan, komunikasi yang baik, dan didukung sarana prasarana latihan. Kami di SH Terate selalu menyiapkan pemusatan latihan jangka panjang yang sudah memadai,” jelasnya.

14 Atlet Cabor Pencak Silat kontingen Kabupaten Ponorogo.
Ia juga menegaskan bahwa pencak silat adalah cabang olahraga dengan persaingan yang sangat ketat. Hampir tidak ada kabupaten atau kota yang benar-benar mendominasi perolehan medali.
“Setiap atlet berjuang keras, maksimal biasanya hanya bisa mendapatkan lima medali dari dua kategori tanding dan seni. Tahun ini kami memang tidak mengirimkan atlet di kategori seni,” tambahnya.
Selain itu, Kang Mas Hari menyampaikan apresiasinya atas peran penting ranting dan komisariat yang menjadi wadah pencarian bibit atlet unggulan.
“Kami menerima atlet dari ranting dan komisariat dalam kondisi sudah siap dasar, jadi tinggal kami poles. Ini berkat peran besar saudara-saudara di bawah yang tulus membina,” bebernya.

Para Atlet Porprov Jatim IX 2025 di Malang.
Melihat antusiasme para atlet muda SH Terate, Kang Mas Hari optimistis masa depan pencak silat Ponorogo akan semakin cerah. SH Terate Cabang Ponorogo bahkan telah mempersiapkan atlet-atlet remaja untuk ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Jawa Timur tahun 2026.
“Kepada para atlet muda, saya berpesan tidak ada yang tidak mungkin. Asalkan mau berusaha, yakin, dan bekerja keras, insyaallah kita bisa meraih prestasi yang lebih tinggi,” pesan Kang Mas Hari penuh semangat.
Dalam ajang Porprov Jatim IX 2025, total ada 14 atlet pencak silat yang mewakili Ponorogo. Sepuluh di antaranya berasal dari SH Terate, tiga dari Tapak Suci, dan satu atlet dari Batara Perkasa.
Adapun peraih medali emas dari SH Terate adalah Andika Rianto dari Ranting Jenangan dan Dinika Nur Afina dari Komisariat Pemkab, sedangkan peraih perunggu adalah Rayan Nur Reihan dari Ranting Babadan.
Sementara itu, Ketua SH Terate Cabang Ponorogo, Kang Mas Moh. Komarudin, S.Ag., M.Si, mengucapkan rasa syukur dan bangga atas perjuangan seluruh atlet.
“Kami sangat berterima kasih kepada para atlet, pelatih, official, dan seluruh keluarga besar SH Terate yang sudah memberikan dukungan penuh. Semoga ini menjadi motivasi bagi atlet lainnya untuk terus berjuang lebih keras di kejuaraan berikutnya,” ujarnya.

Para Atlet Porprov Jatim IX 2025 di Malang.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa SH Terate Cabang Ponorogo tetap menjadi salah satu kekuatan penting dalam mengharumkan nama Kabupaten Ponorogo di kancah pencak silat Jawa Timur.
Di akhir, Kang Mas Komarudin mengingatkan pesan penting yang selalu menjadi pegangan para pendekar SH Terate. “Lebih baik berkeringat di latihan daripada mandi darah di gelanggang,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Koni Ponorogo, H. Sumani, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian para atlet Bumi Reyog.
Bagi Ponorogo, ajang ini menjadi catatan manis yang membanggakan. Hingga akhir pertandingan, Ponorogo berhasil mengumpulkan total 38 medali, terdiri dari 9 emas, 11 perak, dan 18 perunggu.
“Ini adalah kebanggaan bagi Ponorogo. Para atlet sudah berjuang habis-habisan di setiap arena. Mereka tampil luar biasa, memberikan yang terbaik untuk daerahnya,” ujarnya.
Salah satu momen yang paling menggembirakan adalah raihan dua medali emas dari cabang pencak silat pada hari terakhir pertandingan.

Pelepasan kontingen Atlet oleh Ketua dan Pengurus IPSI Kabupaten Ponorogo.
Sumani menyebut, hasil tersebut menjadi kejutan yang sangat membahagiakan, sekaligus menegaskan pencak silat sebagai salah satu cabang andalan Ponorogo.
Secara keseluruhan, cabang olahraga ju-jitsu menjadi penyumbang emas terbanyak dengan 3 emas, 3 perak, dan 3 perunggu. Disusul panjat tebing dengan 1 emas dan 2 perak, serta penthatlon yang berhasil membawa pulang 2 emas dan 2 perunggu.
Beberapa cabang olahraga lain yang juga berkontribusi dalam perolehan medali Ponorogo antara lain:Kick-Boxing: 2 perunggu, Renang: 1 perunggu, Paralayang: 1 perunggu, Gantole: 1 perunggu, Billiard: 1 perak, 2 perunggu, Atletik: 3 perak, 1 perunggu, Selam Laut: 1 emas, 2 perak, 1 perunggu, Petanque: 2 perunggu, Pencak Silat: 2 emas, 1 perunggu, dan Balap Sepeda: 1 perunggu
Sumani menegaskan, meski Ponorogo belum berhasil meraih posisi puncak dalam klasemen Porprov Jatim IX, raihan medali ini tetap menjadi kebanggaan besar dan akan menjadi modal penting untuk kompetisi berikutnya, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Prestasi ini adalah hasil kerja keras semua pihak, mulai dari atlet, pelatih, pengurus, dan dukungan penuh masyarakat. Kami yakin ke depan, Ponorogo bisa tampil lebih kuat dan lebih siap,” pungkasnya. (Humas)