DI ALUN-ALUN PONOROGO   MINGGU 28 DESEMBER 2025   BUMI REOG BERDZIKIR

Langkah Srikandi SH Terate: Jalan Kaki Lima Hari dari Yogyakarta ke Madiun

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

SHTERATEPONOROGO.OR.ID: Kisah inspiratif datang dari seorang srikandi muda Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) bernama Siti Abidatul Hasanah (27) warga Desa Kejagan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mokokerto.

Ia menepati nazarnya dengan berjalan kaki selama lima hari dari Ranting Sleman Yogyakarta menuju Padepokan Agung Madiun, sebagai bentuk syukur atas kelulusan studinya.

Perjalanan spiritual itu dimulai pada Jumat (3/10/2025) dan berakhir Rabu (8/10/2025) sore di Jalan Merak No.10, Madiun. Total jarak tempuhnya mencapai lebih dari 200 kilometer.

Meski fisik lelah dan cuaca silih berganti, Abida tetap melangkah mantap hingga tiba dengan selamat di tanah kelahiran ajaran SH Terate.

Abida bukan gadis biasa. Putri dari seorang buruh serabutan ini berhasil menempuh pendidikan di dua jurusan sekaligus, Mahasiswa Prodi Farmasi Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta dan Mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Kedokteran.

Di tengah keterbatasan ekonomi, ia justru menunjukkan keteguhan hati dan rasa syukur mendalam lewat laku tirakat tersebut.

“Setiap pendidikan harus dijalani dengan sungguh-sungguh. Dari rumah ke kampus saya biasa berjalan kaki sekitar tujuh kilometer. Dari situ saya bernazar, kalau Allah meridai dan skripsi saya dilancarkan, saya akan berjalan kaki dari Yogyakarta ke Madiun setelah lulus,” tuturnya saat tiba di Madiun.

Doa itu pun terkabul. Abida dinyatakan lulus pada Mei 2025 dan langsung menepati nazarnya di bulan Oktober. Ia meyakini, ilmu sejati akan ditemukan dari proses perjuangan yang tulus.

“Ilmu tinemu soko laku. Wong yen wani nglakoni soro, bakal tinemu mulyo lan bungah (Ilmu diperoleh dari proses menjalani. Siapa yang berani menempuh kesulitan, akan menemukan kemuliaan dan kebahagiaan),” ujarnya.

Abida mengenal SH Terate sejak tahun 2012 melalui ayahnya yang juga pelatih bela diri. Setahun kemudian, ia disahkan sebagai warga SH Terate. Nilai-nilai persaudaraan dan keteguhan menjadi pegangan kuat yang membentuk karakternya hingga kini.

“Dadi wong SH Terate iku kudu iso dadi bunga terate sing maringi kaendahan nang sakupenge, ora mung numpang tenar (Menjadi warga SH Terate berarti harus mampu memberi manfaat dan keindahan bagi lingkungan sekitar, bukan hanya sekadar mencari popularitas),” katanya.

Perjalanan panjang Abida mendapat apresiasi tinggi dari keluarga besar SH Terate. Ketua IV Koorbid Pemberdayaan Anggota dan Pengabdian Masyarakat SH Terate Pusat, Kang Mas Riyanto, menyampaikan rasa bangga dan hormat kepada Abida atas keteguhan dan semangatnya.

“Kami sangat mengapresiasi adik Abida. Ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi perjalanan jiwa. Ia telah menunjukkan makna sejati falsafah SH Terate: manusia bisa dimatikan, manusia bisa dihancurkan, tapi manusia tidak bisa dikalahkan selama setia pada dirinya,” ujar Riyanto.

Menurutnya, langkah Abida menjadi simbol kekuatan generasi muda SH Terate yang tetap menjunjung nilai persaudaraan, keikhlasan, dan kesetiaan.

“Perjalanan ini mengingatkan kita semua untuk tetap guyub rukun, menjaga persaudaraan, dan menjadikan Madiun sebagai kiblat penggemblengan diri,” tambahnya.

Abida tiba di Padepokan Agung Madiun sekitar pukul 17.00 WIB. Tangis haru, pelukan hangat, dan rasa bangga menyambut kedatangannya. Di ujung langkah panjang itu, Abida membuktikan satu hal: bahwa kesungguhan, doa, dan tekad yang kuat mampu menuntun setiap langkah menuju kemuliaan. (Humas)