DI ALUN-ALUN PONOROGO   MINGGU 28 DESEMBER 2025   BUMI REOG BERDZIKIR

Tradisi Tahunan, SH Terate Ponorogo Kembali Hadirkan Bumi Reog Berdzikir

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

SHTERATEPONOROGO.OR.ID: Persaudaraan Setia Hati Terate (SH Terate) Cabang Ponorogo kembali akan menggelar acara tahunan bergengsi, Bumi Reog Berdzikir (BRB) 2025, pada Minggu, 28 Desember mendatang.

Agenda yang menjadi ruang silaturahmi warga SH Terate ini memadukan tradisi, seni, dan nilai religius, serta menjadi penutup tahun yang penuh syukur sekaligus penyambut awal tahun dengan semangat dzikir.

Ketua SH Terate Cabang Ponorogo, Kang Mas Moh. Komarudin, S.Ag., M.Si, mengungkapkan konsep BRB tahun ini sedikit berbeda dengan gelaran sebelumnya. Meski begitu, unsur religius yang menjadi ruh acara tetap dijaga.

“Kami menghadirkan suasana yang lebih hangat dengan menampilkan tokoh-tokoh kyai dari Ponorogo, juga kyai kondang tingkat nasional. Selain itu, para bintang tamu juga siap memeriahkan acara tanpa mengurangi khidmat dzikir,” ujar Kang Mas Komarudin, Jumat (19/9).

Ia menambahkan, penyelenggaraan BRB di penghujung tahun bukan sekadar ajang silaturahmi, melainkan momentum bagi warga SH Terate khususnya serta masyarakat untuk merefleksikan perjalanan selama 2025.

“Kami ingin warga SH Terate Cabang Ponorogo dan masyarakat Ponorogo menutup tahun dengan doa, serta menyongsong tahun baru dengan hati yang lebih bersih,” jelasnya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Humas SH Terate Cabang Ponorogo, Kang Mas Alim Noor Faizin, S.IP., M.Si, menyampaikan bahwa BRB 2025 bukan hanya agenda internal, melainkan juga ruang kebersamaan warga SH Terate dan masyarakat luas.

“BRB tahun ini kami harapkan menjadi sarana menjalin silaturahmi antarwarga SH Terate, sekaligus ikhtiar munajat mengetuk pintu langit agar Ponorogo tetap kondusif dan masyarakatnya hidup makmur,” katanya.

Ia menambahkan, selain aspek spiritual, BRB juga diharapkan mendukung kalender wisata Ponorogo karena rutin digelar setiap tahun dan selalu melibatkan puluhan ribu warga SH Terate dari Ponorogo maupun daerah sekitarnya.

Dengan persiapan yang matang, acara ini diharapkan menjadi wadah silaturahmi, memperkokoh persaudaraan, serta membumikan pesan damai melalui seni dan dzikir. (Humas)