"Jadilah warga SH Terate yang mampu menjaga marwah organisasi".   SH Terate Cabang Ponorogo, TERDEPAN MEMBANGUN PERSAUDARAAN.   Ketua SH Terate Cabang Ponorogo Menghimbau kepada seluruh warga SH Terate untuk turut menjaga Kamtibmas pada Pengesahan Warga Baru di Bulan Suro.

PSHT Perkuat Komitmen Persatuan dan Perdamaian Lewat Deklarasi dan Silaturahmi Antar-Perguruan

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp

SHTERATEPONOROGO.OR.ID: Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) terus menegaskan komitmennya dalam menjaga persatuan, perdamaian, dan kerukunan bangsa. Berbagai agenda penting digelar, mulai dari deklarasi bersama di Madiun hingga kerja sama dengan perguruan silat lain di Ponorogo, yang semuanya bermuara pada semangat menjaga kesatuan dalam perbedaan.

Pada Selasa (9/9/2025), PSHT menghadiri Deklarasi Pesilat Pemersatu Bangsa yang digagas Polres Madiun di Gedung Desa Pesilat. Kegiatan ini diikuti 14 perguruan silat dengan suasana khidmat, di mana seluruh peserta berikrar untuk bersatu, menolak provokasi, dan memperkuat sinergi dengan aparat demi terciptanya Madiun yang aman, damai, dan harmonis.

Ketua Umum PSHT, Kang Mas Drs. R. Moerdjoko HW, menegaskan bahwa deklarasi tersebut harus benar-benar dihayati. “Deklarasi ini jangan hanya menjadi retorika, tetapi harus diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Keluarga SH Terate di manapun berada wajib menjaga kondisi yang kondusif di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Semangat kebersamaan itu juga tampak di Ponorogo. Pada Minggu (31/8/2025) malam, dua perguruan besar, SH Terate dan PSHW Tunas Muda, menggelar rapat koordinasi di Padepokan SH Terate Cabang Ponorogo. Pertemuan ini meneguhkan komitmen bersama mendukung langkah pengamanan Jogo Ponorogo sebagai tindak lanjut instruksi Kapolres Ponorogo.

Ketua SH Terate Cabang Ponorogo, Kang Mas Moh. Komarudin, menyebut keterlibatan kedua perguruan dalam pengamanan aksi merupakan wujud tanggung jawab moral sekaligus kepedulian terhadap keamanan Kota Reog. “Semua ini demi Ponorogo yang tetap aman dan kondusif,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua PSHW-TM Cabang Ponorogo, Kang Mas Langen Triyono, menambahkan pihaknya menurunkan sekitar 200 Korlap untuk mendukung pengamanan aksi. “Kami hadir untuk menjaga agar aksi berjalan tertib dan tidak merugikan masyarakat,” ungkapnya

Tak berhenti di situ, semangat persaudaraan lintas perguruan semakin diperkuat melalui Forum Komunikasi Pencak Silat dan Beladiri (FKPSB) Kabupaten Ponorogo yang digelar sebelumnya pada Jumat (23/5/2025). Pertemuan ini mempertemukan 28 ketua perguruan silat dan beladiri se-Ponorogo, yang sepakat menjadikan silaturahmi sebagai pondasi kebersamaan.

Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, menegaskan bahwa forum silaturahmi tersebut akan menjadi agenda rutin bulanan, dengan lokasi bergilir di kediaman masing-masing ketua perguruan. “Harapannya, seluruh perguruan bisa terus mempererat silaturahmi, menjaga kondusifitas, dan menciptakan Ponorogo yang guyub rukun,” ujarnya.

Kang Mas Moh. Komarudin pun menekankan pentingnya semangat paseduluran. “Silaturahmi adalah pondasi persaudaraan. Kalau kita rebutan salah, akan muncul kebenaran. Tapi kalau rebutan benar, justru akan terjadi salah kaprah. Maka dari itu, dasar paseduluran harus kita tanamkan bersama,” ungkapnya.

Melalui deklarasi di Madiun, kolaborasi pengamanan di Ponorogo, hingga forum silaturahmi antar-perguruan, PSHT bersama keluarga besar pencak silat menunjukkan bahwa pencak silat bukan hanya seni bela diri, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan, menjaga kedamaian, dan memperkuat persatuan bangsa.(Humas)